Pasang Iklan Gratis

Penghapusan Tantiem di BUMN, Rosan Perkasa Roeslani Tegaskan Tak Ada Lagi Bonus untuk Komisaris

 Chief Executive Officer (CEO) atau Bos Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani memastikan sudah menghilangkan tantiem bagi komisaris di seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dan (perintah penghapusan) tantiem sudah kita laksanakan juga. Jadi memang komisaris tidak mendapatkan tantiem sama sekali, ya. Tantiem untuk komisaris sudah kita hilangkan," kata Rosan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta

Rosan juga mengklaim bahwa aturan terkait penghapusan tantiem komisaris ini sudah dikeluarkan oleh Danantara. "Sudah keluar, saya sudah keluarkan aturannya," ujar Rosan.

Lebih lanjut, Bos Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hiliriasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini juga memastikan tantiem yang masih diterima sejumlah direksi akan disesuaikan dengan pendapatan perusahan.

Ia bahkan menjamin, pada saat ini perusahaan-perusahaan pelat merah sudah tidak lagi memperoleh tantiem dari laporan keuangan yang dipercantik.

"Dan juga untuk Direksi Komisaris juga perhitungan tantiemnya hanya didasarkan hanya dari operasional atau pendapatan perusahaan tersebut. Jadi tidak ada lagi dari yang Bapak Presiden sampaikan," beber Rosan.

"Misalnya buku yang dipercantik, ada financial engineering yang tidak benar. Jadi semuanya itu sudah disesuaikan dengan aturannya," pungkasnya.

Untuk diketahui tantiem adalah penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada direksi dan dewan komisaris persero apabila terjadi peningkatan kinerja Persero walaupun masih mengalami kerugian.

Namun sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyampaikan komitmennya untuk melakukan pembenahan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini, ia memerintahkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk melakukannya.

Melalui pidatonya tersebut, Prabowo mempertanyakan istilah 'tantiem' yang digunakan oleh BUMN-BUMN di tanah air. Ia bahkan mengaku heran, ada komisaris yang hanya rapat sebulan sekali, tetapi bisa memperoleh tantiem mencapai Rp 40 miliar setahun.

"Saya hilangkan tantiem, saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu, akal-akalan mereka saja, dia memilih istilah asing supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem," ungkapnya.

Prabowo tak segan meminta direksi dan komisaris yang tidak terim dengan kebijakannya terkait tantiem untuk segera hengkang dari BUMN. Menurutnya, masih banyak anak muda yang mampu menggantikan mereka.

"Direksi dan komisaris, kalau keberatan tidak bersedia, tidak menerima tantiem, berhenti! Banyak anak-anak muda yang mampu, yang siap menggantikan mereka. Jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat," pungkasnya.

0 Response to "Penghapusan Tantiem di BUMN, Rosan Perkasa Roeslani Tegaskan Tak Ada Lagi Bonus untuk Komisaris"

Post a Comment