Pasang Iklan Gratis

Literasi psikologis-spiritual, kuatkan bangsa lewat penyadaran jiwa

 Dalam beberapa tahun terakhir, kita semua bisa menyaksikan meningkatnya tantangan psikologis di tengah masyarakat.

Tekanan ekonomi, tuntutan sosial, perkembangan teknologi yang serba cepat, hingga perubahan dinamika keluarga dan pekerjaan, membuat banyak orang kehilangan ruang untuk bernapas.

Berbagai riset menunjukkan bahwa kesehatan mental masyarakat semakin rentan, terutama pada generasi muda. Namun, persoalan ini tidak hanya milik satu generasi.

Orang tua dan para lansia membawa beban hidup yang panjang, sementara generasi produktif sering terjebak dalam persimpangan antara tuntutan hidup dan kebutuhan diri yang sering terabaikan.

Bangsa ini sedang menghadapi keadaan yang menuntut pemahaman baru, bahwa ketahanan sebuah bangsa tidak hanya ditopang oleh kecerdasan intelektual maupun pembangunan ekonomi, tetapi juga oleh kekuatan psikologis dan spiritual masyarakatnya.

Literasi psikologis selama ini banyak berkembang dalam ruang formal, lewat teori dan layanan profesional. Namun, pemahaman tentang bagaimana manusia mengenali, mengelola, dan menenangkan batinnya masih belum menjadi pengetahuan umum yang mudah dijangkau.

Banyak orang tidak tahu bagaimana menghadapi rasa sakit batin, lalu memendam semuanya dalam diam. Luka yang tidak terkelola sering menjelma menjadi kemarahan, kecemasan, ataupun perilaku yang melukai diri sendiri dan orang sekitar.

Ini bukan sekadar masalah individu, tetapi persoalan sosial yang perlu ditangani bersama. Wajar jika kini kemudian berkembang gerakan literasi psikologis-spiritual yang bahkan memperoleh tempat yang semakin penting.

Psikologis-Spiritual

Gerakan ini memberikan ruang bagi setiap orang untuk memahami batinnya, mencintai dirinya apa adanya, dan tetap mampu melangkah meski memikul luka yang belum sembuh.

Spiritualitas di dalamnya dimaknai sebagai kedalaman relasi manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih luhur, mencakup kasih sayang, harapan, ketenangan, dan keyakinan bahwa hidup selalu punya alasan untuk diteruskan.

0 Response to "Literasi psikologis-spiritual, kuatkan bangsa lewat penyadaran jiwa"

Post a Comment